Kamis, 03 November 2016

POWER POINT (PPT): TEORI MASUKNYA AGAMA HINDHU-BUDHA DI INDONESIA

1. POWER POINT (PPT) 
Power Point adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang berguna untuk membuat presentasi dalam bentuk slide. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk keperluan presentasi, mengajar, dan untuk membuat animasi sederhana. 

2. Kegunaan Atau Fungsi Power Point 
a) Membuat presentasi dalam bentuk slide-slide. 
b) Menambahkan audio, video, gambar, dan animasi dalam presentasi sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan hidup. 
c) Mempermudah dalam mengatur dan mencetak slide. 
d) Membuat presentasi dalam bentuk softcopy sehingga dapat di akses melalui perangkat komputer. 

Berikut contoh media pembelajaran dari program power point:
Slide 1

Slide di atas berisi mengenai judul, nama, dan Kompetensi Dasar dari pembelajaran. Slide diatas merupakan salah satu contoh power point yang efektif, dikarenakan: 
1. Pemilihan background yang dengan warna yang tidak kontras dengan teks, sehingga teks dapat dibaca dengan jelas. Background tidak menggunakan warna yang bergradasi. 
2. Penggunaan shape (bentuk) juga merupakan pemilihan yang efektif untuk menempatkan suatu teks. 
3. Pemilihan tipe dan ukuran huruf pada slide sudah sesuai dengan tata aturan pembuatan slide PPT yaitu dapat menggunakan huruf Tahoma, Verdana, dan Arial serta ditambah pula Bold, Italic, dan Underline yang dalam penggunaan slide PPT dibatasi dengan 4 penggunaan tipe huruf. 

Slide 2
Slide di atas berisi mengenai pokok bahasan proses masuknya agama Hindhu-Budha di Indonesia. Slide ini juga tergolong ke dalam media yang efektif, karena, pemilihan warna background yang tidak kontras dengan teks, gaya tulisan yang sesuai dengan tata aturan PPT serta paragraf yang sudah rata kiri dan kanan, dan penggunaan ilustrasi gambar mengenai peninggalan agama Hidhu-Budha.

Slide 3

Slide di atas berisi mengenai pokok bahasan teori masuknya agama Hindhu-Budha di Indonesia. Slide ini juga tergolong ke dalam media yang efektif, karena, pemilihan warna background yang tidak kontras dengan teks, gaya tulisan yang sesuai dengan tata aturan PPT serta paragraf yang sudah rata kiri dan kanan, dan penggunaan shape (bentuk) yang menambah kejelasan bahwa teori-teori tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya di tambah pula dengan warna shape yang berbeda menambah kejelasan perbedaan antara teori satu dengan teori yang lainnya masuknya agama Hidhu-Budha. 

Slide 4

Slide di atas berisi mengenai video yang dapat menambah penjelasan dari slide-slide sebelumnya, sehingga dengan adanya video tersebut membuat pembelajaran semakin menarik dan dapat pula meningkatkan pemahaman dari para peserta didik. Dalam slide PPT tersebut juga menambahkan gambar-gambar yang dapat mengajak peserta didik untuk ikut berfikir sebelum menyaksikan video pembelajaran. 

Slide 5

Slide di atas berisi mengenai link atau alamat website dari materi yang bersangkutan. Dengan penambahan alamat website di harapkan dapat membantu peserta didik dalam menambah materi pembelajaran yang dibutuhkan, sehingga pengetahuan peserta didik dapat bertambah dan tidak hanya terbatas pada penyampaian guru di kelas.

3. Penjelasan (Deskripsi) Power Point (PPT) 
Adapun penjelasan (deskripsi) power point (PPT) sebagai berikut:

A.    Proses Masuknya Agama Hindhu-Budha di Indonesia
Ada beberapa teori masuknya agama Hindhu- Budha ke Indonesia. Para ahli mengungkapkan siapa yang menyebarkan agama Hindhu-Budha ke Indonesia. Antara sejarawan satu dengan yang lainnya berbeda pendapat mengenai siapa yang membawa agama Hindhu-Budha.
Dari beberapa teori, berikut ini ada 5 teori tentang masuknya agama Hindhu-Budha ke Indonesia, sebagai berikut:

a. Teori Brahmana
Pendukung teori Brahmana ialah J.C Van Leur. Teori Brahmana ini mengungkapkan bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindhu-Budha ialah golongan Brahmana (pendeta). Para Brahmana datang ke Nusantara diundang oleh penguasa Nusantara untuk menobatkan raja dengan upacara Hindhu (abhiseka = penobatan). Selain itu kaum Brahmana juga memimpin upacara-upacara keagamaan dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Teori ini juga memiliki kelemahan, yaitu di India ada peraturan bahwa Brahmana tidak boleh keluar dari negerinya. Jadi, tidak mungkin mereka dapat menyiarkan agama ke Indonesia.
 b. Teori Ksatria
Pendukung teori Ksatria ialah C.C Berg, Majumdar, Moekerji, dan Nehru. Teori Ksatria ini mengungkapkan bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindhu-Budha ialah golongan kaum ksatria.  Menurut teori ini, pada masa lampau di India terjadi peperangan antar kerajaan. Para prajurit yang kalah perang, kemudian mengadakan migrasi ke daerah lain. Tampaknya, diantara mereka ada yang sampai ke Indonesia dan mendirikan koloni-koloni melalui penaklukan. Mereka menyebarkan agama dan kebudayaan Hindhu-Budha. Kelemahan teori ini adalah tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Indonesia penah ditaklukan India. 
c. Teori Waisya
Pendukung teori Waisya ialah N.J Krom. Teori Ksatria ini mengungkapkan bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindhu-Budha ialah golongan pedagang (waisya). Mereka mengikuti angin musim (setengah tahun berganti arah) dan enam bulan menetap di Indonesia dan menyebarkan agama dan kebudayaan Hindhu-Budha. Kelemahan teori ini alah tidak ditemukannya kota-kota bandar ramai yang mayoritas penduduknya adalah beragama Hindhu-Budha, tidak seperti bandar-bandar Islam yang terdapat di pesisir Jawa bagian utara. 
d. Teori Sudra
Pendukung teori Sudra ialah F.D.K Bosch dan diperkuat oleh N.J Krom (dalam Handayani 2014:78) mengatakan, "bahwa tanah Indonesia dulu pernah menjadi tempat pengungsian dan pembuangan orang-orang India. Di India pada permulaan tarikh masehi sering terjadi pergolakan politik dan terjadi peperangan. Akibat kejadian itu banyak orang India meninggalkan negerinya untuk menyelamatkan diri". Teori Sudra ini mengungkapkan bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindhu-Budha ialah kaum Sudra yang datang di Nusantar untuk memperbaiki nasib. Ada kelemahan dari teori yang dipaparkan oleh N.J Krom, yaitu dalam kenyataannya beberapa bukti prasasti-prasasti yang ditemukan di Indonesia bertuliskan bahasa Sansekerta. Hal ini bertentangan dengan bahasa yang digunakan oleh orang India pada umumnya. Orang-orang India pada umumnya menggunakan bahasa Prakerta, bukan bahasa Sansekerta. Bahasa Sansekerta hanya diketahui oleh kaum Brahmana atau kaum pendeta, sedangkan bahasa yang digunakan oleh orang-orang pengungsi dan orang-orang buangan bahasa Prakerta (Handayani 2014:78). 
e. Teori Arus Balik
Dikemukakan oleh George Soedes, Sarjana Perancis, mengatakan bahwa setelah terjadi jalinan dagang antara Indonesia dengan India banyak pedagang Indonesia yang melawat ke India kemudian mereka mendatangi tempat-tempat penting baik di India selatan maupun di India Utara yang merupakan pusat-pusat pengetahuan dan kebudayaan India. Sekembalinya dari India kemudian mereka mengajar dan menyebarkan ilmunya tersebut kepada orang-orang Indonesia. Pendapat Coedes tersebut didukung oleh Dr. F. D. Bosch, sejarawan Belanda yang mengemukakan bahwa ketika banyak pemuda Indonesia menuntut ilmu ke India, terutama di pusat kebudayaan (Nalanda dan Benggala). Jadi, menurut teori ini, bangsa Indonesia tidak hanya menerima pengetahuan agama dari orang-orang asing yang datang. Mereka juga aktif mencari ilmu agama di negeri orang dan menyebarkannya setelah kembali ke kampung halamannya. 

Setelah dipaparkan mengenai penjelasan (deskripsi) power point (PPT), berikut akan dijelaskan mengenai saran dalam pembuatan power point (PPT) tersebut, sebagai berikut:
Dalam pembuatan Power Point (PPT) juga terdapat beberapa hal yang perlu untuk diketahui sehingga dalam pembuatan media pembelajaran berupa Power Point (PPT) dapat menjadi media yang efektif yang digunakan dalam membantu penyampaian materi kepada peserta didik dikelas. 

 Saran dalam pembuatan Power Point yang efektif:
  • Tidak boleh lebih dari 2 tipe tulisan. Contoh penggunaan tipe tulisan Arial dan Tahoma dan untuk selanjutnya tidak boleh melebihi dari pemakaian 2 tipe tulisan ini dalam 1 slide. Biasanya dalam PPT menggunakan tipe tulisan yaitu: Arial, Tahoma, dan Verdana.
  • Dalam 1 slide harus ada pembatasan. Artinya dalam 1 slide tidak boleh melebihi suatu ketentuan, misalnya, dalam 1 slide kita hanya boleh memakai 2 tipe tulisan tidak boleh lebih dari 2 tipe tulisan itu, selanjutnya di dalam 1 slide kita boleh menggunakan Bold, Italic, dan Underline dan diperkenankan memilik 2 pilihan. Jadi dalam 1 slide PPT kita memiliki 4 kesempatan, yaitu, 2 tipe tulisan dan memilih 2 dari Bold, Italic, dan Underline.
  • Isi atau tulisan yang dibuat harus kontras dengan background. Artinya isi atau tulisan yang ditempatkan didalam slide PPT hendaknya bisa dapat dibaca atau dilihat dengan jelas meskipun menggunakan warna dari background tertentu. Saran: jika background gelap gunakanlah tulisan yang berwarna cerah, jika background cerah gunakanlah tulisan berwarna gelap. Misalnya, background putih gunakan tulisan berwarna hitam sehingga tulisan dapat dibaca dengan jelas. Disarankan untuk tidak memilik background berwarna hijau, kuning, merah, coklat serta jangan memilih background yang bersifat gradasi warna. Jika memilih background yang tidak dianjurkan tersebut hendaknya pertimbangkan dalam pemilihan model atau tipe tulisan.
  • Untuk ukuran Font Title 30-40 cm dan Font Content 20-30 cm.
  • Tidak boleh lebih dari 10-12 garis dan untuk paragraf rata kanan-kiri (Justify)
  • Setiap pergantian slide dibuat judul. Artinya jika slide tersebut merupakan kelanjutan dari slie sebelumnya, maka pada slide sebelum atau lanjutannya harus tetap dibuatkan judul.
  • Gunakan atau pilih gambar yang representative dan juga hati-hati dalam memilih background.
  • Jangan gunakan animasi yang tidak sesuai, karena dengan adanya animasi yang tidak sesuai dengan materi dapat mengacaukan pikiran atau fokus dari peserta didk nantinya yang dapat mengalihkan perhatiannya dari materi pelajaran.
  • Perhatikan spasi dan jaraka antar alinea, spasi yang umumnya digunakan adalah 1,5.

Referensi (Sumber):
1.  Listiyani, Dwi. A. 2009. SEJARAH Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Suparmin & Holisah, Sifa. 2014. Sejarah SMA/MA. Surakarta: Suara Media Sejahtera.
3. Handayani, Sri. 2014. Bahan Ajar Mata Kuliah Sejarah Indonesia I. Jember: Univesitas Jember.
4. Wirawan, Agil. F. 2014. Pengertian dan Fungsi Microsoft Power Point. http://www.burung-net.com/2014/06/pengertian-dan-fungsi-microsoft-powerpoint.html. [08 November 2016].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar